UZLAH ADALAH KUNCI KESEHATAN
Setiap orang pasti menginginkan sehat. Baik sehat secara jasmani maupun sehat secara rohani.
Sehat secara jasmani berhubungan dengan fisik atau anggota badan, akan tetapi
sehat secara rohani berhubungan dengan hati atau rasa. Supaya rohani kita itu
sehat, maka haruslah beruzlah. Karena dengan Uzlahlah dapat menghindari
kotoran-kotoran jiwa. Sebab kotoran-kotoran tersebut yang menyeabkan hati jauh
dari Allah SWT.
Uzlah adalah menjauhkan hati dari perasaan, suka, butuh, dan
pingin (menginginkan) terhadap perkara selain Allah. Dengan kata lain uzlah
yaitu meninggalkan keinginan selain Allah SWT. Contoh orang atau Waliyullah
yang menjalankan ini adalah Syehk abdul Qodir Al Jaelani. Beliau selama 25
tahun menyendiri ditengah hutan, dengan kesederhanaan hidup. Bahkan selama itu
pula beliau tidak memakai sandal ( Ngodok ).
Pengertian Uzlah dibagi
menjadi 2 yaitu Uzlah Bil Ma’na Majazi dan Uzlah Bil Ma’na Haqiqi. Uzlah Bil
Ma’na Majazi yaitu menjauhkan semua perkara selain Allah SWT. Sedangkan Uzlah
Bil Ma’na Haqiqi yaitu menjauhkan hati dari semua permasalahan-permasalahan senang dan butuh selain
Allah SWT
Sebab didalam dunia ini
berisi Harta, Pangkat,dan Kewibawaan.Tiga perkara inilah yang membuat
hati mati ( Bejat). Jika ada orang sudah rakus dengan perkara itu sebaiknya
jangan di dekati. Karena perkara-perkara tersebut yang membuat diri jauh dari
Allah. Mengapa demikian? Karena gara-gara gila harta, banyak orang menjadi
maling, copet, bahkan korupsi, dan mengambil sesuatu yang bukan haknya. Dan
gara-gara mengejar pangkat, banyak orang yang menghambur-hamburkan uang dengan
menyuap, jual jabatan. Sehingga, segala cara di halalkan untuk mendapatkan apa
yang menjadi keinginanannya. Sedangkan dikarenakan senang atau suka kewibawaan
banyak orang yang gila akan sanjungan-sanjungan dari orang lain. Dan apabila
kerjanya itu tidak mendapatkan sanjungan dari oarnga lain hatinya tidak akan
ikhlas.
Untuk menjaga hati atau rohani kita selalu sehat maka jalannya adalah dengan uzlah. Dengan menggantungkan
hati selalu merasa butuh dengan yang Maha Kuasa. Tanda belum butuhnya hati
terhadap Allah yaitu jika kita melaksanakan shalat selalu berkeinginan
cepat-cepat selesai. Agar kita bisa uzlah maka harus paham kunci atau caranya.
Apa kuncinya uzlah? Kuncinya uzlah yaitu harus tahu dan paham tentang ilmunya
uzlah, sedangkan ilmunya uzlah itu adalah suluk, dan ilmunya suluk itu ada
didalam thoreqoh. Dengan kata lain kalau kita ingin beruzlah dan bisa dekat
dengan Allah haruslah belajar Thoreqoh. Sebab ilmu yang mempelajari tentang hati itu hanya di Thoreqoh.
Orang yang sudah beruzlah maka sikap kepribadiannya selalu
berhati-hati. Hati-hati dalam bertindak, dikarenakan merasa dirinya dipandang
Allah setiap saat, kapan dan dimanapun ia berada. Makanya, terhadap
perkara-perkara yang subhatpun ia tidak mau. Jika sudah beruzlah ketika hati
merasa subhat, wajib bagi dirinya beritiqod karena Allah SWT. Dalam hal wajib ini di bagi menjadi 2 yaitu wajib secara syar’i
adalah apabila tidak di jalankan tidak akan berdosa. Dan wajib Itiqod adalah
sikap loyalitas hati dengan yang Kuasa (Allah swt). Subhat yaitu suatu perkara
yang tidak tahu akan halal dan haram. Dengan demikian dalam berloyalitas disertai adanya rasa takut terhadap yang Kuasa, yang diikuti sungkan dan patuh terhadap-Nya. Takut adalah suatu rasa yang ada di dalam jiwa, yang karena rasa itu orang menjauhi suatu perkara. Dikarenakan
kesehatan itu mahal harganya, marilah kita jaga kesehatan rohani kita agar jiwa
selalu bahagia. Sebab rohani yang sehat akan menimbulkan jiwa yang sehat pula.
Robbana Atina Fiddunya Hasanah Wa fil Akhiroti
Hasanah Wa Qina ‘Adza Bannar
“Ya
Tuhan kami berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah
kami dari siksa neraka”. (QS.Al Baqarah 201).
BAB I
PERTANIAN TANAMAN PANGAN
Standar
Kompetensi
:
1.
Menunjukkan
macam-macam pertanian tanaman pangan, melalui pengamatan, kegiatan, latihan dan
praktik bekerjanya.
Kompetensi
Dasar :
1.1.Menjelaskan tentang pertanian
tanaman pangan.
1.2.Menjelaskan jenis pertanian
menurut kondisi tanah dan iklim.
1.3.Menyebutkan berbagai macam
pertanian holtikultura/tanaman pangan.
A.
Pengertian
Pertanian
Kegiatan pertanian (budidaya
tanaman dan ternak) merupakan salah satu kegiatan yang paling awal dikenal
peradaban manusia dan mengubah total bentuk kebudayaan. Pertanian pertama kali
berkembang sekitar 12.000 tahun yang lalu dari kebudayaan di daerah “bulan
sabit yang subur” di Timur Tengah, yang meliputi daerah lembah Sungai Tigris
dan Eufrat terus memanjang ke barat hingga daerah Suriah dan Yordania sekarang.
Bukti-bukti yang pertama kali dijumpai menunjukkan adanya budidaya tanaman
biji-bijian (sereal, terutama gandum kuna seperti emmer) dan polong-polongan di
daerah tersebut. Pada saat itu, 2000 tahun setelah berakhirnya Zaman Es berakhir di era
Pleistosen, di dearah ini banyak dijumpai hutan dan padang yang sangat cocok
bagi mulainya pertanian. Pertanian telah dikenal oleh masyarakat yang telah
mencapai kebudayaan batu muda (neolitikum), perunggu dan megalitikum. Pertanian
mengubah bentuk-bentuk kepercayaan, dari pemujaan terhadap dewa-dewa perburuan
menjadi pemujaan terhadap dewa-dewa perlambang kesuburan dan ketersediaan
pangan.
Teknik budidaya tanaman lalu meluas
ke barat (Eropa dan Afrika Utara, pada saat itu Sahara belum sepenuhnya menjadi
gurun) dan ke timur (hingga Asia Timur dan Asia Tenggara). Bukti-bukti di
Tiongkok menunjukkan adanya budidaya jewawut (millet) dan padi sejak 6000 tahun
sebelum Masehi. Masyarakat Asia Tenggara telah mengenal budidaya padi sawah
paling tidak pada saat 3000 tahun SM dan Jepang serta Korea sejak 1000 tahun
SM.
Sementara itu, masyarakat benua
Amerika mengembangkan tanaman dan hewan budidaya yang sejak awal sama sekali
berbeda. Hewan ternak yang pertama kali didomestikasi adalah kambing/domba
(7000 tahun SM) serta babi (6000 tahun SM), bersama-sama dengan domestikasi
kucing. Sapi, kuda, kerbau, yak mulai dikembangkan antara 6000 hingga 3000
tahun SM. Unggas mulai dibudidayakan lebih kemudian. Ulat sutera diketahui telah
diternakkan 2000 tahun SM. Budidaya ikan air tawar baru dikenal semenjak 2000
tahun yang lalu di daerah Tiongkok dan Jepang.
Bagian terbesar penduduk dunia
bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian
hanya menyumbang 4% dari PDB dunia.Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang
pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk
meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.
Pertanian
adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak, serta produk-produk
agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan hewan.
Pemanfaatan sumber daya ini terutama berarti budi daya (bahasa Inggris:
cultivation, atau untuk ternak: raising). Namun demikian, yang sering dianggap
bagian dari pertanian dapat berarti ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan
atau eksploitasi hutan (bukan agroforestri).
Usaha pertanian memiliki dua ciri
penting:
(1)
selalu melibatkan barang dalam volume besar.
(2)
proses produksi memiliki risiko yang relatif tinggi.
Dua ciri khas ini muncul karena
pertanian melibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya dan
memerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses
produksi. Beberapa bentuk pertanian modern telah mengurangkan dari pada sistem
pertanian, misalnya budidaya alga dan hidroponika.
Terkait dengan pertanian, maka
dikenal dengan beberapa istilah,yaitu:
1.
Usaha Tani (farming)
adalah sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budi daya (tumbuhan maupun
hewan).
2.
Petani adalah sebutan
bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh “petani tembakau”
atau “petani ikan”.
3.
Peternak adalah
pembudidayaan
hewan ternak
(livestock).
(livestock).
Cakupan
dari obyek pertanian yang dianut di Indonesia meliputi budidaya tanaman
(termasuk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan), kehutanan, peternakan,
dan perikanan. Penggolongan ini dilakukan berdasarkan objek budidayanya yaitu:
a.
Budidaya tanaman,
dengan obyek tumbuhan dan diusahakan pada lahan yang diolah secara intensif,
b.
Kehutanan, dengan obyek
tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar.
c.
Peternakan, dengan
obyek hewan darat kering (khususnya semua vertebrata kecuali ikan dan amfibia).
d.
Perikanan, dengan obyek
hewan perairan (ikan, amfibia dan semua nonvertebrata).
Dari sudut keilmuan, semua objek
pertanian sebenarnya memiliki dasar-dasar yang sama karena pada dasarnya usaha
pertanian adalah kegiatan ekonomi. Dasar-dasar usaha pertanian tersebut
meliputi :
a.
Pengelolaan tempat
usaha.
b.
Pemilihan bibit.
c.
Metode budidaya.
d.
Pengumpulan hasil.
e.
Distribusi.
f.
Pengolahan dan
pengemasan.
g.
Pemasaran.
B.
Bentuk-Bentuk
Pertanian Di Indonesia
1. Kondisi
Tanah
Tanah adalah salah satu tempat atau media untuk kehidupan
tanaman. Tanah terdiri dari lapisan bumi paling luar yang berasal dari
pelapukan batuan induk yang mempunyai kedalaman dan karakter yang berbeda -
beda. Sedangan bahan organik tanah merupakan hasil dari pelapukan sisa - sisa
tanaman dan atau binatang yang bercampur dengan bahan mineral lain didalam
tanah pada lapisan atas tanah. Bahan organik tanah mempunyai beberapa fungsi yaitu:
a.
Fisika : memperbaiki struktur tanah,
memperbaiki aerasi tanah, meningkatkan daya penyangga air tanah, menekan laju
erosi.
b.
Kimia : menyangga dan menyediakan
hara tanaman, meningkatkan efisiensi pemupukan, menetralkan sifat racun Al dan
Fe.
c.
Biologi : sumber energi bagi jasad
renik / microba tanah yang mampu melepaskan hara bagi tanaman.
d.
Penyangga
biologis tanah yang mampu menyeimbangkan hara dalam tanah dan menyediakan hara
bagi tanaman secara efisien. Bahan organik adalah bahan yang berasal dari
limbah tumbuhan atau hewan atau produk sampingan seperti pupuk kandang atau
unggas pupuk hijau dll. Pada umumnya bahan organik mempunyai C/N rasio tinggi
(besar dari 30), sehingga bila digunakan langsung pada lahan pertanian akan
mengganggu pertumbuhan tanaman karena terjadi proses fermentasi dalam tanah.
2.
Jenis – Jenis Tanah
Indonesia adalah negara kepulauan dengan daratan yang luas
dengan jenis tanah yang berbeda-beda. Berikut ini adalah jenis-jenis tanah yang
ada di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
a.
Tanah Humus
Tanah humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun
dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
b.
Tanah Pasir
Tanah pasir adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang
terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan
berkerikil.
c.
Tanah Alluvial / Tanah Endapan
Tanah aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang
mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok
untuk lahan pertanian.
d.
Tanah Podzolit
Tanah podzolit adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan
dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.
e.
Tanah Vulkanik / Tanah Gunung
Berapi
Tanah vulkanis adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan
gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik
dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.
f.
Tanah Laterit
Tanah laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan
unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan
yang tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.
g.
Tanah Mediteran / Tanah Kapur
Tanah mediteran adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari
pelapukan batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan
Jawa Timur.
h.
Tanah Gambut / Tanah Organosol
Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok
tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh : rawa
Kalimantan, Papua dan Sumatera.
Berdasarkan jenis-jenis tanah tersebut diatas. Maka bentuk
– bentuk – bentuk pertanian di Indonesia dapat dibedakan menjadi beberapa macam, antara
lain :
a. Sawah
Sawah adalah suatu
bentuk pertanian yang dilakukan di lahan basah dan memerlukan banyak air, baik
sawah irigasi, sawah lebak, sawah tadah huan maupun sawah pasang surut.
b. Tegalan
Tegalan adalah suatu
daerah dengan lahan kering
yang bergantung pada pengairan air hujan,
ditanami tanaman musiman atau tahunan dan terpisah dari lingkungan dalam
sekitar rumah. Lahan tegalan tanahnya sulit untuk dibuat pengairan irigasi
karena permukaan yang tidak rata. Pada saat musim kemarau lahan tegal akan
kering dan sulit untuk ditumbuhi
tanaman pertanian.
c. Pekarangan
Pekarangan adalah suatu
lahan yang berada di lingkungan dalam rumah ( biasanya dipagari dan masuk ke
wilayah rumah) yang dimanfaatkan / digunakan untuk ditanami tanaman pertanian.
d. Ladang
Berpindah
Ladang berpindah adalah
suatu kegiatan pertanian yang dilakukan di banyak lahan hasil pembukaan hutan
atau semak di mana setelah beberapa kali panen / ditanami, maka tanah sudah
tidak subur sehingga perlu pindah ke lahan lain yang subur atau lahan yang
sudah lama tidak digarap.
Beberapa hasil-hasil pertanian di
Indonesia antara lain :
1.
Pertanian Tanaman
Pangan
Padi,
Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Ubi Jalar, Ketela Pohon
2.
Pertanian Tanaman
Perdagangan
Kopi,
Teh, Kelapa, Karet, Kina, Cengkeh, Kapas, Tembakau, Kelapa Sawit, Tebu
C.
Pengaruh
Iklim Terhadap Pertanian
Iklim adalah suhu rata-rata udara dalam waktu lama
pada daerah yang sangat luas. Dalam membicarakan
sumberdaya iklim untuk pertanian, perlu dilihat unsur-unsur iklim
yang ada kaitannya dengan pertanian dalam arti luas dan pertumbuhan tanaman
dalam arti sempit. Selanjutnya perlu dilihat kaitannya dengan sumberdaya
lainnya seperti tanah dan air.
Informasi
curah hujan diperlukan mengenai jumlah hujan, jumlah hari hujan dan sebarannya
menurut waktu. Kelembaban berkaitan dengan pertumbuhan hama dan penyakit
tertentu pada berbagai tanaman. Suhu berkatan dengan umur tanaman, pertumbuhan
generatif, pembentukan biji, buah dan gangguan fisiologis lainnya. Angin
diperlukan untuk penguapan, penyerbukan, keseimbangan kandungan udara, bahkan
tenaga angin dapat dipakai untuk menggerakan berbagai alat mekanik pertanian. Suhu,
radiasi surya dan curah hujan mempengaruhi pertumbuhan dan hasil padi melalui
dua cara. Pertama secara langsung, iklim mempengaruhi proses fisiologis
tanaman, seperti pertumbuhan vegetatif, susunan organ-organ penyimpanan dan
pengisian gabah. Kedua secara tidak langsung mempengaruhi hasil gabah melalui
kerusakan oleh hama dan penyakit yang menyerang tanaman.
Informasi
yang tersedia tentang pola iklim saat ini belum sempurna untuk kebutuhan
pertanian, baik mengenai peta klasifikasi iklim yang ada, prakiraan iklim
jangka pendek maupun jangka panjang, maupun data-data unsur cuaca lainnya. Hal
ini disebabkan pemantauan unsur iklim belum dilaksanakan disetiap tempat karena
keterbatasan pemerintah dan masih rendahnya system kerjasama pemantauan cuaca
dan iklim dengan instansi lainnya.
D.
Informasi
Iklim Untuk Pertanian
Informasi
iklim yang diperlukan untuk pertanian bersifat praktis. Secara lebih spesifik informasi iklim bagi pertanian
sebagai berikut :
1.
Informasi wilayah
Berdasarkan sifat iklim suatu wilayah,
komoditas pertanian apa yang sesuai di daerah tersebut untuk dikembangkan
mungkin dapat dibedakan atas komoditas sesuai dan sesuai bersyarat.
2.
Informasi Komoditas
Sebagai contoh bila ada orang mau
menanam mangga. Dimana daerah yang cocok iklimnya untuk tanaman tersebut. Kalau
dapat dilengkapi dengan informasi sifat tanah, luas areal, sosial ekonomi dan lain
sebagainya, yang mendukung pertumbuhan dan produksi mangga. Contoh lain, kalau
di Padang Sidempuan iklim mikro dan sifat tanah telah cocok untuk bertanam
Salak dengan pertumbuhan dan produksi telah maksimal, seharusnya didaerah itu
jangan dikembangkan lagi komoditas lain yang dapat mengganggu areal Salak
seperti Kelapa Sawit dan Karet serta pemukiman.
3. Pola Curah hujan
Pola curah hujan selama satu musim atau
satu tahun yang akan datang, sangat diperlukan untuk merencanakan pertanian.
Kapan, berapa lama, berapa banyak curah hujan pada suatu lokasi tertentu.
Secara terinci dapat diinformasikan berapa persen peluang curah hujan sejumlah
yang diharapkan dapat diperoleh. Hal ini dapat berbeda untuk komoditas yang
berbeda pula. Untuk mendukung ini sebenarnya dari zaman Belanda sampai era
tahun 70-an masih sangat banyak pengamatan curah hujan di Sumatera Utara dengan
sistem kerja sama antara
BMG dengan instansi terkait lainnya.
3.
Peluang Kekeringan
Tidak hanya pola curah hujan yang perlu
diprakirakan. Peluang terjadinya kekeringan pun perlu dikaji dengan seksama.
Berapa persen peluang terjadinya kekeringan pada satu waktu didaerah tertentu.
Kapan akan terjadinya pun sebenarnya dapat diprakirakan. Hal ini semua hanya
dapat dilakukan jika data tersedia dengan lengkap di daerah-daerah sentra
pertanian khususnya.
4.
Peta Iklim
Peta iklim untuk pertanian seyogianya
selalu dapat diperbaharui secara berkala, terutama untuk pola curah hujan
dengan data-data mutakhir. Di Sumatera
Utara telah memiliki peta iklim (zone agroklimat menurut Oldeman) yang disusun
tahun 90-an harus selalu di up dating secara berkala sesuai dengan data-data
mutakhir. Persoalannya adalah data-data mutakhir volumenya makin menurun. Salah
satu penyebabnya adalah, sebelumnya semua stasiun hujan yang ada, BMG
bekerjasama dengan Diperta, Disbun, Dishut dan PU Pengairan Tk I Sumut, namun
setelah Otonomi Daerah belum ada kejelasan Stasiun Hujan kerjasama yang ada di
daerah siapa yang bertanggung jawab secara struktural.
E.
Macam-Macam Tanaman Pangan
Indonesia adalah negara agraris tempat tumbuh berbagai
jenis tanaman pangan. Walaupun saat ini banyak sekali tanaman budidaya
pertanian yang diekspor namun dulunya Indonesia pernah dikenal sebagai negara
swasembada pangan. Hampir seluruh rakyat Indonesia mengkonsumsi nasi sebagai
makanan pokoknya.
Oleh karena itu, sebagian besar tanaman pangan yang ditanam
di negara ini adalah padi. Daerah lumbung padi di Indonesia sebagian besar
adalah di pulau Jawa, Bali dan Sumatra. Walaupun sebagian besar beras diekspor
dari negara lain, namun ketiga pulau inilah yang menyumbang konsumsi beras
nasional. Selain padi, makanan pokok lainnya adalah sagu, singkong, jagung
serta ubi.
Tanaman pangan yang dapat ditemui sehari-hari dan ditanam
di pekarangan rumah adalah sayur mayur dan buah-buahan yang dapat diolah
menjadi masakan dan beberapa tanaman dapat dimakan tanpa harus dimasak. Di Jawa
Barat, sebagian besar masyarakatnya biasa memakan sayuran mentah yang dijadikan
lalapan dan sebagian besar dari sayuran tersebut diambil dari kebun mereka
sendiri. Memakan sayuran dari kebun sendiri
lebih sehat daripada membeli sayuran di pasar karena sayuran kebun tumbuh
secara alami tanpa terkena bahan-bahan yang berbahaya seperti pestisida.
Banyak memakan sayuran dan buah sangatlah baik untuk kesehatan. Selain
mengandung banyak serat dan vitamin, tanaman juga dapat membuat awet muda,
memuluskan kulit serta melunturkan lemak.
Dengan
demikian, tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang dapat menghasilkan
karbohidrat dan protein. Tanaman Pangan tersebut meliputi
komoditas :
1.
Padi
a. Padi di lahan sawah adalah padi
yang ditanam di lahan sawah. Yang termasuk padi di lahan sawah: padi rendengan,
padi gadu, padi gogo rancah, padi pasang surut, padi lebak, padi rembesan dan
lain-lain.
b.
Padi di lahan bukan sawah adalah padi
yang ditanam di lahan bukan sawah.Yang termasuk padi di lahan bukan sawah ialah
padi gogo/ladang/huma.
c.
Padi hibrida adalah padi yang
benihnya merupakan keturunan pertama dari persilangan dua galur atau lebih
dimana sifat-sifat individunya Heterozygot dan Homogen. Contohnya : Miki – 1,
Intani – 1, Intani – 2, Miki – 2.
d.
Padi konvensional adalah padi
yang benihnya berasal dari galur murni, sehingga individunya Homoozygot dan
Homogen. Termasuk turunan pertama dan seterusnya dari padi hibrida, dan padi
lokal. Contohnya : IR – 64, Way Apo Buru, Sei Lilin, Rojolele, Pandanwangi,
dll.
e.
Padi Intensifikasi. Yaitu
tanaman padi yang ditanam secara intensif dengan menerapkan sebagian anjuran
Sapta Usaha
f.
Padi Non Intensifikasi Yaitu
tanaman padi yang bercocok tanamnya masih tradisional dan belum menerapkan
sapta usaha tani.
Intensifikasi adalah
upaya meningkatkan produktivitas dari sumberdaya usaha tani yang terbatas dengan penerapan Sapta Usaha yang dianjurkan untuk meningkatkan
produksi, pendapatan petani, perluasan kesempatan kerja, penghematan dan
peningkatan devisa serta mempertahankan pelestarian sumber daya alam
Sapta Usaha Tani
adalah tujuh usaha dalam proses produksi pertanian yang terdiri dari:
1.
Penggunaan benih unggul.
2.
Pemberian pupuk.
3.
Perbaikan cara melakukan pekerjaan
usahatani.
4.
Pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman).
5.
Penyediaan dan pengaturan air.
6.
Perlakuan panen.
7.
Pasca panen.
Untuk Sawah
Berpengairan adalah melakukan pengolahan tanah, penggunaan benih unggul dari
varietas yang dianjurkan, pemakaian pupuk minimal sepertiga dosis anjuran dan
pengendalian OPT bila ditemukan serangan dan telah mencapai ambang
pengendalian.
Untuk Lahan
Tadah Hujan adalah melakukan pengolahan tanah, penggunaan benih unggul yang
cocok untuk lahan tersebut dan berproduksi tinggi dengan tingkat pemakaian
pupuk minimal sepertiga dosis anjuran dan melakukan pengendalian OPT bila
ditemukan serangan dan telah mencapai ambang pengendalian.
Untuk Lahan
Pasang Surut dan Lahan Lebak dengan penggunaan benih unggul yang cocok untuk
lahan tersebut serta pengendalian OPT bila ditemukan serangan dan telah
mencapai ambang pengendalian.
Untuk Lahan
Bukan Sawah adalah melakukan pengolahan tanah, penggunaan benih unggul yang
cocok untuk lahan tersebut dan berproduksi tinggi dengan tingkat pemakaian
pupuk minimal sepertiga dosis anjuran dan melakukan pengendalian OPT bila
ditemukan serangan dan telah mencapai ambang pengendalian.
2. Jagung
Berdasarkan
benihnya jagung di bedakan menjadi beberapa macam, antara lain :
a.
Jagung hibrida adalah jagung
yang benihnya merupakan keturunan pertama dari persilangan dua galur atau lebih
yangsifat-sifat individunya Heterozygot dan Homogen. Misalnya
:
1. Kelompok
Cargil, yaitu : C1, C2,
2.
Kelompok Pioneer, yaitu
: P1, P2,
3.
Kelompok Bisi, yaitu : Bisi 1,
4.
Kelompok Semar, yaitu :
Semar 1,
5.
Kelompok CPI, yaitu :
CPI 1.
b.
Jagung komposit adalah jagung
yang benihnya campuran dari beberapa varietas, sehingga individunya Heterozygot
dan Heterogen. Misalnya : Lamuru, Krisna, Gumarang, Bisma.
c.
Jagung lokal adalah jagung yang
merupakan hasil pertanaman spesifik lokasi, tidak merupakan benih hibrida dan
impor contoh Jagung Kodok, Jagung Kretek, Jagung Manado Kuning, Jagung Metro.
Kedelai : Kacang Jepun.
3.
Kedelai
Kedelai dapat diolah menjadi
tempe, tahu, susu dan makanan lainnya.
4.
Ketela Pohon
Ubi kayu (Singkong) : Beberapa nama daerah
untuk ubi kayu adalah hui (Sunda) jendral, boled, hui perancis, ketela
pohung, ketela matriks, ketela cangkel, ketela mantri, kaspe, menyok.
5.
Ubi Jalar
Ubi jalar : Beberapa nama daerah untuk ubi
jalar adalah : mantang, hui boled (Sunda), ketela pendem, ketela jawa.
6.
Kacang Tanah
Kacang tanah : beberapa nama daerah untuk kacang
tanah adalah kacang suuk, kacang cina, kacang hole, kacang waspada, kacang
jebrul, kacang bandung, kacang manggala, kacang kerentil, kacang kerentul.
7.
Kacang Hijau
Kacang hijau : kacang herang
Rangkuman Materi
1.
Pertanian adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak,
serta produk-produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan
dan hewan.
2. Usaha
Tani (farming) adalah sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budi daya
(tumbuhan maupun hewan).
3.
Petani adalah sebutan
bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani.
4. Peternak adalah pembudidayaan hewan ternak
(livestock).
(livestock).
5.
Obyek
pertanian yang dianut di Indonesia meliputi budidaya tanaman (termasuk tanaman
pangan, hortikultura, dan perkebunan), kehutanan, peternakan, dan perikanan.
6. Dasar-dasar
usaha pertanian tersebut meliputi :
a. Pengelolaan
tempat usaha.
b. Pemilihan
bibit.
c. Metode
budidaya.
d. Pengumpulan
hasil.
e. Distribusi.
f. Pengolahan
dan pengemasan.
g. Pemasaran.
7.
Tanah adalah
salah satu tempat atau media untuk kehidupan tanaman yang terdiri dari lapisan bumi paling luar yang berasal
dari pelapukan batuan induk yang mempunyai kedalaman dan karakter yang berbeda
- beda.
8.
Jenis-jenis tanah di Indonesia
terdiri dari Tanah Humus, Tanah Pasir, Tanah Alluvial, Tanah Padzolit, Tanah
Vulkanik, Tanah Laterit, Tanah Mediteran, Tanah Gambut.
9.
Bentuk-bentuk pertanian di
Indonesia antara lain : Sawah, Tegalan, Pekarangan, dan Ladang berpindah.
10.
Hasil pertanian di Indonesia antara lain :
a.
Pertanian Tanaman Pangan,
meliputi : Padi, Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Ubi Jalar, Ketela Pohon, dan
Kedelai.
b.
Pertanian Tanaman Perdagangan,
meliputi : Kopi, Teh, Kelapa, Karet, Kina, Cengkeh,
Kapas, Tembakau, Kelapa Sawit, Tebu
11.
Iklim adalah
suhu rata-rata udara dalam waktu lama pada daerah yang sangat luas.
12.
Suhu berkatan dengan
umur tanaman, pertumbuhan generatif, pembentukan biji, buah dan gangguan
fisiologis.
13.
Angin diperlukan untuk
penguapan, penyerbukan, keseimbangan kandungan udara, bahkan tenaga angin dapat
dipakai untuk menggerakan berbagai alat mekanik pertanian.
14.
Informasi Iklim
untuk pertanian, meliputi : Informasi Wilayah, Informasi Komoditas, Pola Curah
Hujan, Peluang Kekeringan, dan Peta Iklim.
15.
Tanaman
pangan adalah segala jenis tanaman yang dapat menghasilkan karbohidrat dan
protein.
16.
Intensifikasi adalah
upaya meningkatkan produktivitas dari sumberdaya usaha tani yang terbatas dengan penerapan Sapta Usaha Tani.
17.
Sapta
Usaha Tani adalah
tujuh usaha dalam proses produksi pertanian yang terdiri dari:
a.
Penggunaan benih unggul.
b.
Pemberian pupuk.
c.
Perbaikan cara melakukan pekerjaan
usahatani.
d.
Pengendalian OPT.
e.
Penyediaan dan pengaturan air.
f.
Perlakuan panen.
g.
Pasca panen.
Peta Konsep
PERTANIAN