MANUSIA BELGEDES



MANUSIA YANG BELGEDES Oleh Kang Gitoo

Pada dasarnya kehidupan kita ini jika kita kaji lebih mendalam masih Belgedes. Kenapa Belgedes ? Karena dalam kehidupan kita masih banyak yang mengepentingkan kepentingan pribadi dari pada kepentingan yang maha kuasa. Pada hal kita hidup ini diperintahkan untuk mengabdikan diri pada yang Kuasa. Tapi kenyataannya masih banyak dari yang berani mendekte yang Kuasa. Hal ini bisa kita amati dalam perilaku kita masing-masing, sudakah kita mengabdikan diri pada Alloh SWT. Jawabannya pada diri sediri. Mungkin sudah ada yang mengatakan kalau sudah ibadah dengan rajin, namun sebagian mungkin bilang tidak beribada atau jarang beribadah. Yang sudah beribadahpun kadang hanya memenuhi kewajiban saja, yang penting melaksanakan, bukan melaksanakan ibadah itu suatu kepentingan. Bahkan ada dari kita yang ahli dzikirpun juga tidak sedikit membarter wiridnya untuk kepentingnya sendiri. Belum bisa menyenderkan dirinya untuk yang Maha Kuasa, ibadahnya hanya sebatas membarter untuk kepentingan diri, apalagi yang tidak beribadah pasti lebih parah. Bukankah ini termasuk Manusia yang Belgedes to?
Yang belum atau dan tidak mempunyai sopan santun ataupu tata krama pada yang Kuasa.

Agar kita tidak termasuk Manusia yang Belgedes maka, sebaiknya kita benahi diri kita masing-masing dar masalah ibadah sampai perilaku kita. untuk itu dalam beribadah kita harus tahu ilmuya. Ibadah ini bisa bisa di golongkan atau dibagi menjadi 3, yaitu ibadah JASAD, ibadah AKAL, dan ibadah HATI. Ibadah JASAD hanya sebatas gerakan-gerakan yang dilakukan oleh jasad, seperti ucapan lesan. Ibadah AKAL terbatas hanya pada pemikiran otak, yang kadang dilogika saja kalau ibadahnya rajin atau wiridnya banyak pasti masuk surga. Terus kalo jarang ibadah akan masuk neraka. pada hal belum tentu, karena masalah surga dan neraka itu urusan Alloh, bukan urusan Manusia dan semua hanya karena kehendaknya saja. Itulah kerja otak semuanya bersifat Matematik. Sedang ibadah HATI adalah suatu ibadah yang ditekankan pada rasa, yaitu Rasa hadirnya Pengeran (Allah) di dalam jiwanya. Sehingga, adanya rasa malu dan tunduk serta patuh dengan ketentuan-ketentuan yang Kuasa. Ia ridlo akan kehendaknya. Semua perilakunya menuju ke hadiratNya. Ia malu jika tidak bisa memberi kebagusan tingkah kepada yang Maha Kuasa. Dan pada akhirnya semua perilakunya bernilai ibadah. Jika ibadah kita sudah sampai ke Hati maka akan menemukakan buahnya ibadah yaitu berbuah makrifat. Bentuk dari buah makrifat adalah MALU, SUKA, dan RINDU. Dengan demikan, Apakah kita termasuk Manusia yang BELGEDES atau Manusia yang mempunyai rasa Malu, Suka, dan Rindu terhadap Allah SWT.?????

Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.

0 komentar

Leave a Reply