UZLAH ADALAH KUNCI KESEHATAN



UZLAH ADALAH KUNCI KESEHATAN
Setiap orang pasti menginginkan sehat. Baik sehat  secara jasmani maupun sehat secara rohani. Sehat secara jasmani berhubungan dengan fisik atau anggota badan, akan tetapi sehat secara rohani berhubungan dengan hati atau rasa. Supaya rohani kita itu sehat, maka haruslah beruzlah. Karena dengan Uzlahlah dapat menghindari kotoran-kotoran jiwa. Sebab kotoran-kotoran tersebut yang menyeabkan hati jauh dari Allah SWT.
Uzlah adalah menjauhkan hati dari perasaan, suka, butuh, dan pingin (menginginkan) terhadap perkara selain Allah. Dengan kata lain uzlah yaitu meninggalkan keinginan selain Allah SWT. Contoh orang atau Waliyullah yang menjalankan ini adalah Syehk abdul Qodir Al Jaelani. Beliau selama 25 tahun menyendiri ditengah hutan, dengan kesederhanaan hidup. Bahkan selama itu pula beliau tidak memakai sandal ( Ngodok ).
Pengertian Uzlah dibagi menjadi 2 yaitu Uzlah Bil Ma’na Majazi dan Uzlah Bil Ma’na Haqiqi. Uzlah Bil Ma’na Majazi yaitu menjauhkan semua perkara selain Allah SWT. Sedangkan Uzlah Bil Ma’na Haqiqi yaitu menjauhkan hati dari semua permasalahan-permasalahan senang dan butuh selain Allah SWT
Sebab didalam dunia ini  berisi Harta, Pangkat,dan Kewibawaan.Tiga perkara inilah yang membuat hati mati ( Bejat). Jika ada orang sudah rakus dengan perkara itu sebaiknya jangan di dekati. Karena perkara-perkara tersebut yang membuat diri jauh dari Allah. Mengapa demikian? Karena gara-gara gila harta, banyak orang menjadi maling, copet, bahkan korupsi, dan mengambil sesuatu yang bukan haknya. Dan gara-gara mengejar pangkat, banyak orang yang menghambur-hamburkan uang dengan menyuap, jual jabatan. Sehingga, segala cara di halalkan untuk mendapatkan apa yang menjadi keinginanannya. Sedangkan dikarenakan senang atau suka kewibawaan banyak orang yang gila akan sanjungan-sanjungan dari orang lain. Dan apabila kerjanya itu tidak mendapatkan sanjungan dari oarnga lain hatinya tidak akan ikhlas.
Untuk menjaga hati atau rohani kita selalu sehat  maka jalannya adalah dengan uzlah. Dengan menggantungkan hati selalu merasa butuh dengan yang Maha Kuasa. Tanda belum butuhnya hati terhadap Allah yaitu jika kita melaksanakan shalat selalu berkeinginan cepat-cepat selesai. Agar kita bisa uzlah maka harus paham kunci atau caranya. Apa kuncinya uzlah? Kuncinya uzlah yaitu harus tahu dan paham tentang ilmunya uzlah, sedangkan ilmunya uzlah itu adalah suluk, dan ilmunya suluk itu ada didalam thoreqoh. Dengan kata lain kalau kita ingin beruzlah dan bisa dekat dengan Allah haruslah belajar Thoreqoh. Sebab ilmu yang mempelajari  tentang hati itu hanya di Thoreqoh.
Orang yang sudah beruzlah maka sikap kepribadiannya selalu berhati-hati. Hati-hati dalam bertindak, dikarenakan merasa dirinya dipandang Allah setiap saat, kapan dan dimanapun ia berada. Makanya, terhadap perkara-perkara yang subhatpun ia tidak mau. Jika sudah beruzlah ketika hati merasa subhat, wajib bagi dirinya beritiqod karena Allah SWT. Dalam hal wajib ini di bagi menjadi 2 yaitu wajib secara syar’i adalah apabila tidak di jalankan tidak akan berdosa. Dan wajib Itiqod adalah sikap loyalitas hati dengan yang Kuasa (Allah swt). Subhat yaitu suatu perkara yang tidak tahu akan halal dan haram. Dengan demikian dalam berloyalitas disertai adanya rasa takut terhadap yang Kuasa, yang diikuti sungkan dan patuh terhadap-Nya. Takut adalah suatu rasa yang ada di dalam jiwa, yang karena rasa itu orang menjauhi suatu perkara. Dikarenakan kesehatan itu mahal harganya, marilah kita jaga kesehatan rohani kita agar jiwa selalu bahagia. Sebab rohani yang sehat akan menimbulkan jiwa yang sehat pula.
Robbana Atina Fiddunya Hasanah Wa fil Akhiroti Hasanah Wa Qina ‘Adza Bannar
“Ya Tuhan kami berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka”. (QS.Al Baqarah 201).



Tags:

About author

Curabitur at est vel odio aliquam fermentum in vel tortor. Aliquam eget laoreet metus. Quisque auctor dolor fermentum nisi imperdiet vel placerat purus convallis.

2 komentar

  1. "wah.... Betul kang gi...

  2. Makasih....mudah-mudan bermanfaat...

Leave a Reply